Berbagai masalah pelik yang timbul di negara kita sekarang, maraknya kasus KKN, praktek praktek mafia hukum serta makin tqak jeranya pemerintah untuk selalu bertindak masa bodoh dengan kepentingan rakyat adalah suatu bentuk kepemimpina yang bobrok. Sistem kekhalifakhan yang dijalankan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat banyak. Ini juga sebagai suatu akibat tidak dipakainya sistem syariat Islam di negara kita ini.
Maraknya kasus yang terjadi memperlihatkan sudah betapa rusaknya negeri kita sekarang.lihat saja betapa rakyat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintahan SBY-budiono dengan diperlihatkan lewat badan survey nasional. Trating yang duluntya mencapai 90% masyarakat yang mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih pada kepemimpinannya, sekarang sudah tak ada lagi. Merosot hingga 75%. Bahgaimana hal ini tidak terjadi jika pemerintah saja masih sibuk mengurusi “pemfasilitasan” dan pemenuhan kebutuhan yang sebenarnya tidak begitu pemnting. Sekali lagi, mereka saat ini masih dihadapkan pada 230 juta penduduk yang sekitar 39 juta penduduk yang masih miskin dan masih butuh untyuk disejahteraan hidupnya.
Program 100 hari pemerintahan SBY-Budiono memang tak bias dianggap sebagai acuan dalam men-judge pemerintahan yang masih beberapa decade kedepan. Namun pemerintahan tahun lalu sehariusnya dapat dijadikan sebagai cerminan pemerintahan sekarang untuk lebih hati-hati dalam bertinfak. Gerakan demonstrasi yang jatuh pada tanggal 28 januari kemarin haruslah dijadikan cambuk bagi SBY-Budiono untuk tidak acuh tak acuh pada keadaan Negara saatr ini. Dengan “melarikan dirinya” SBY ke Banten untuk meresmikan PLN disana. Bagaimana mingkin, seorang pemimpin bertindak seperti itu. Disaat didepan Istana beribu elemen mahasiswa dan berbagai ormas lainnya “gembar-gembor”, beliau sedang asik “jalan-jalan” ke Banten. Selain itu beliau juga mengkritik mahasiswa yang berdemonstrasi di
Sekarang begini saja jika SBY saja bertolak ke Banten untuk meresmikan PLN yang dirasa sangat penting, bagaimana para pendemosnstran menyuarakan aspirasinya kepadanya?
Ini renungan bagi rakyat
Semoga
Saya kira tulisan ini tak sanggup untuk menliskan segala keluh kesah bangsa